Apa itu Biang Keringat Miliaria?
Biang keringat miliaria adalah kondisi umum yang dialami oleh bayi dan balita di mana kelenjar keringat mereka belum sepenuhnya berkembang atau masih terlalu kecil untuk bekerja dengan baik. Akibatnya, keringat yang diproduksi tidak dapat keluar dari tubuh dengan lancar dan tersumbat di dalam kulit, menyebabkan ruam merah dan gatal yang disebut biang keringat miliaria.
Faktor Penyebab Biang Keringat Miliaria
Biang keringat miliaria bisa muncul karena beberapa faktor, antara lain:
1. Kelembapan Udara yang Tinggi
Kelembapan udara yang tinggi, terutama di daerah tropis, dapat memicu munculnya biang keringat miliaria pada bayi dan balita. Kelembapan tinggi membuat keringat sulit menguap dan mengakibatkan tersumbatnya kelenjar keringat.
2. Pakaian yang Tidak Menyerap Keringat
Pemilihan pakaian yang tidak menyerap keringat juga bisa menjadi faktor penyebab biang keringat miliaria. Pakaian yang terbuat dari bahan sintetis atau terlalu ketat dapat menyebabkan keringat terperangkap di dalam kulit, sehingga meningkatkan risiko terjadinya biang keringat miliaria.
3. Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Berat
Penggunaan krim atau lotion yang berat atau mengandung bahan kimia tertentu pada kulit bayi dan balita juga dapat menyumbat kelenjar keringat. Jika kelenjar keringat tersumbat, maka keringat tidak dapat keluar dengan baik dan berisiko memicu biang keringat miliaria.
4. Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Bayi dan balita yang aktif atau bermain di lingkungan yang panas dapat mengalami peningkatan produksi keringat. Jika produksi keringat berlebihan, maka kelenjar keringat bisa tersumbat dan menyebabkan biang keringat miliaria.
5. Suhu Tubuh yang Meningkat
Suhu tubuh yang meningkat, misalnya saat bayi atau balita mengalami demam, juga bisa menjadi faktor pemicu biang keringat miliaria. Suhu tubuh yang tinggi dapat membuat produksi keringat meningkat dan meningkatkan risiko tersumbatnya kelenjar keringat.
Gejala Biang Keringat Miliaria
Biang keringat miliaria ditandai dengan munculnya ruam merah kecil pada kulit bayi dan balita. Ruam ini sering terlokalisasi pada daerah leher, punggung, dada, dan lipatan kulit lainnya. Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain:
1. Kulit Terasa Panas dan Teriritasi
Bayi atau balita yang mengalami biang keringat miliaria biasanya akan merasakan panas dan iritasi pada kulit yang terkena. Mereka mungkin terlihat tidak nyaman dan sering menggaruk daerah yang terkena ruam.
2. Gatal yang Intens
Gatal yang dialami oleh bayi atau balita dengan biang keringat miliaria bisa sangat mengganggu. Mereka mungkin merasa sangat ingin menggaruk kulit yang terkena ruam untuk menghilangkan rasa gatal.
3. Kulit Terasa Seperti Tertusuk Jarum
Beberapa bayi atau balita dengan biang keringat miliaria menggambarkan sensasi pada kulit mereka sebagai seperti tertusuk jarum. Hal ini mungkin disebabkan oleh keringat yang terperangkap di dalam kulit dan menyebabkan peradangan pada lapisan kulit yang lebih dalam.
4. Ruam yang Memperburuk saat Keringat Meningkat
Bayi atau balita dengan biang keringat miliaria mungkin akan mengalami peningkatan ruam saat mereka berkeringat lebih banyak. Saat keringat meningkat, risiko tersumbatnya kelenjar keringat juga meningkat, sehingga ruam bisa semakin parah.
Cara Mengatasi Biang Keringat Miliaria pada Balita
Jika bayi atau balita Anda mengalami biang keringat miliaria, terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Jaga Kebersihan Kulit
Menjaga kebersihan kulit bayi atau balita sangat penting untuk menghindari biang keringat miliaria. Anda dapat membersihkan kulit dengan air hangat dan sabun ringan secara teratur. Pastikan untuk mengeringkan kulit dengan lembut menggunakan handuk bersih dan lembut. Hindari menggosok kulit yang terkena ruam agar tidak memperparah kondisi kulit.
2. Hindari Penggunaan Krim atau Lotion Berat
Penggunaan krim atau lotion yang berat pada kulit bayi atau balita dapat menyumbat kelenjar keringat dan memperburuk biang keringat miliaria. Pilihlah produk perawatan kulit yang ringan, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi atau balita.
3. Kenakan Pakaian yang Menyerap Keringat
Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan alami, seperti katun atau linen, yang dapat menyerap keringat dengan baik. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu tebal atau ketat, karena dapat membuat keringat terperangkap di dalam kulit dan memperburuk biang keringat miliaria.
4. Jaga Suhu dan Kelembapan Ruangan
Pastikan ruangan tempat bayi atau balita Anda berada memiliki suhu yang nyaman dan tidak terlalu panas. Gunakan kipas angin atau AC untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Selain itu, pastikan ruangan memiliki kelembapan yang cukup dengan menggunakan humidifier jika diperlukan. Suhu dan kelembapan yang optimal dapat membantu mengurangi risiko biang keringat miliaria.
5. Berikan Minum yang Cukup
Pastikan bayi atau balita Anda minum cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Dengan minum yang cukup, produksi keringat akan berkurang dan membantu mencegah biang keringat miliaria. Berikan ASI atau susu formula sesuai dengan anjuran dokter atau usia bayi atau balita Anda.
6. Hindari Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Batasi aktivitas fisik bayi atau balita Anda saat kondisi cuaca panas atau lembap. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat membuat mereka berkeringat lebih banyak dan memperburuk biang keringat miliaria. Berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh mereka.
7. Kompres dengan Air Dingin
Jika ruam biang keringat miliaria terasa sangat gatal dan mengganggu, Anda dapat mengompresnya dengan menggunakan kain bersih yang direndam dalam air dingin. Kompres ini dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan pada kulit. Pastikan kain yang digunakan bersih dan hindari menggosok kulit saat melakukan kompres.
8. Konsultasikan dengan Dokter
Jika biang keringat miliaria pada bayi atau balita tidak kunjung membaik atau terjadi infeksi pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan dan obat-obatan yang sesuai untuk mengat
8. Konsultasikan dengan Dokter
Jika biang keringat miliaria pada bayi atau balita tidak kunjung membaik atau terjadi infeksi pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan dan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi masalah ini. Dokter juga dapat memberikan saran dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kulit bayi atau balita Anda.
Kesimpulan
Biang keringat miliaria adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada bayi dan balita akibat tersumbatnya kelenjar keringat. Beberapa faktor penyebab biang keringat miliaria antara lain kelembapan udara yang tinggi, pakaian yang tidak menyerap keringat, penggunaan produk perawatan kulit yang berat, aktivitas fisik yang berlebihan, dan suhu tubuh yang meningkat. Gejala biang keringat miliaria meliputi ruam merah kecil, kulit terasa panas dan teriritasi, gatal yang intens, dan ruam yang memperburuk saat keringat meningkat. Untuk mengatasi biang keringat miliaria pada bayi dan balita, penting untuk menjaga kebersihan kulit, menghindari penggunaan krim atau lotion berat, memilih pakaian yang menyerap keringat, menjaga suhu dan kelembapan ruangan, memberikan minum yang cukup, menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, mengompres dengan air dingin, dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Dengan perawatan yang tepat, biang keringat miliaria pada bayi dan balita dapat diatasi dan kulit kembali sehat.
Sumber:
https://www.clevelandclinic.org
https://www.mayoclinic.org
https://www.webmd.com
https://www.healthline.com