Cara menghadapi anak suka membantah perlu diketahui oleh para orang tua agar dapat menyikapinya secara bijak. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia anak, mereka juga tumbuh menjadi pribadi yang cenderung berani dan mandiri. Termasuk mungkin berani membantah atau melawan orang tuanya sendiri.
Bagaimana Cara Menghadapi Anak Suka Membantah?
Cara menghadapi anak suka membantah bisa menjadi pembelajaran yang berharga bagi orang tua saat buah hati semakin dewasa. Ya, saat memasuki usia tertentu, anak cenderung lebih mudah berkata “tidak” ketika disuruh makan atau mandi dan sebagainya. Alih-alih menyerah pada emosi atau marah-marah, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menghadapi anak yang mulai suka membantah:
1. Tenangkan Diri
Cara pertama yang perlu Anda biasakan adalah, kendalikan diri untuk tetap tenang dan tidak ikut emosi hingga mengeluarkan kata dan kalimat yang tidak perlu, misalnya dengan menyebut anak sebagai pembangkang atau bahkan anak durhaka. Bukannya membuat mereka sadar akan nasihat, hal semacam ini justru bisa melukai perasaannya. Sama halnya dengan yang Anda rasakan, pada momen seperti ini emosi mereka lebih dominan dibanding logika, sehingga memberi nasihat perlu dilakukan dengan tepat.
2. Tahan Diri dari Menghakimi Anak Secara Sepihak
Selain menjaga bicara, Anda juga perlu menahan tindakan menghakimi secara sepihak tanpa mendengar apa yang diharapkan oleh anak. Untuk itu, coba berikan kesempatan kepada anak untuk mengutarakan apa keinginan dan harapan mereka dan jangan melulu hanya keinginan dan harapan orang tua. Memberinya hukuman bisa saja dilakukan setelah orang tua dan anak menyepakati kesalahan yang berulang.
3. Ajak Bicara Tanpa Harus Mengintimidasi
Bisa jadi perilaku yang diperlihatkan oleh anak dikarenakan ia sedang mencari perhatian orang tua. Oleh karena itu, coba ajak ia untuk duduk bersama dan bicara empat mata saat ia sudah mulai tenang. Cari tahu apa yang jadi alasan tindakannya, apa yang ia harapkan, jelaskan perlahan sudut pandang orang tua, tak perlu intimidasi dan buat suasana senyaman mungkin.
4. Pahami Anak Lebih Jauh
Bukankah sudah seharusnya orang tua lebih memahami anaknya yang masih dalam masa tumbuh kembang, bukan sebaliknya? Maka dari itu, cobalah untuk mengikuti pola pikir anak dan bagaimana kebiasaan mereka. Namun ingat, tujuan Anda adalah agar lebih mudah memberi mereka pengertian akan norma yang baik.
5. Jadilah Teman bagi Anak
Anak yang tak punya cukup kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, cenderung akan lebih mudah membantah. Oleh karena itu, usahakan agar anak lebih terbuka kepada orang tua dengan cara bermain bersama, mendengarkan ceritanya dan berdiskusi. Hal ini akan membuat orang tua seakan menjadi sahabat bagi anak, lebih dihargai, dihormati dan dipercaya oleh mereka.
6. Libatkan Anak dalam Menyusun Aturan Keluarga
Berikan mereka kepercayaan, misalnya dalam membuat aturan keluarga. Sebaiknya orang tua mau mendengar, menampung dan mempertimbangkan aspirasi anak dalam penyusunan aturan di rumah. Namun pastikan Anda menyusun aturan keluarga tersebut secara cermat dan jelas untuk menghindari kesalahpahaman, misalnya aturan reward and punishment.
7. Berikan Apa yang Jadi Hak Anak
Hak dasar anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua diantaranya adalah tempat tinggal yang layak dan nyaman, makanan yang bergizi, hak untuk bermain dan mendapatkan pendidikan yang patut. Anak bisa saja jadi membantah saat mengetahui anak lain bisa mendapatkan hak tersebut, sementara dirinya tidak. Usahakan orang tua memenuhi hak dasar tersebut untuk membuat anak merasakan aman, tenang dan percaya.
8. Berbicara dengan Teman Anak dan Orang Tua Teman Anak
Anda juga bisa mencoba memahami anak dengan cara berbicara dengan anak yang seumuran dengan anak Anda. Ini karena biasanya mereka memiliki pola perilaku dan sikap yang mirip. Selain itu, Anda juga bisa mencoba untuk berkomunikasi dengan orang tua teman anak untuk bisa mendapatkan referensi sudut pandang yang lain.
9. Tanamkan Nilai Agama
Tak sekedar mewariskan keyakinan rohani, orang tua juga wajib menanamkan nilai agama kepada anak yang dapat membantunya dalam memahami hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada orang tuanya. Agama, apa pun itu, memiliki norma terpuji, berbakti dan berperilaku santun kepada orang tua.
Kesimpulan
Cara menghadapi anak suka membantah ini mungkin tak bisa langsung Anda kuasai sekaligus dalam satu waktu. Baik orang tua dan anak, membutuhkan waktu untuk sama-sama belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Ingat, anak yang membantah adalah perwujudan dari mekanisme pertahanan diri alami dari hal yang menurutnya mengancam dan tak disukai.