Anak Sering Muntah Saat Makan, Apa yang Salah? 

Anak Sering Muntah Saat Makan, Apa yang Salah? 

Posted on

Anak sering muntah saat makan adalah salah satu kondisi yang tidak bisa dianggap remeh oleh para orang tua. Apabila kondisi mual dan muntah pada saat atau setelah anak makan ini berlanjut, tak menutup kemungkinan pemenuhan gizinya akan terhambat. Untuk mengatasinya, tentu saja orang tua perlu mengenali terlebih dahulu apa saja kira-kira yang menjadi penyebabnya.

5 Penyebab Anak Sering Muntah Saat Makan dan Cara Mengatasinya 

Penyebab anak sering muntah saat makan yang pertama terpikir oleh orang tua, mungkin karena rasa makanan yang tidak sesuai dengan selera anak. Hal ini memang bisa saja terjadi, namun tak selalu benar demikian. Penyebab bayi muntah saat makan tak bisa disamakan dengan hal yang terjadi pada orang dewasa.

Berikut ini beberapa penyebab lain anak yang sering meluak atau terlihat akan muntah, atau bahkan muntah pada saat makan:

1. Anak yang Sudah Kekenyangan 

Hal yang cukup umum terjadi adalah, anak sudah kekenyangan pada saat disuapi sehingga ia pun terlihat akan muntah saat makan. Biasanya, anak yang baru menghabiskan susu atau minum ASI kemudian tak berselang lama, disuapi makanan lagi. Nah, lambung anak yang masih penuh tentunya tidak sanggup lagi memuat makanan yang diasup sehingga memicu respons penolakan.  

2. Anak yang Sedang tak Nyaman 

Penyebab lain yang juga tak kalah jamak adalah anak yang sedang merasa tidak nyaman sehingga muncul reaksi muntah saat disuapi makanan. Selain karena sudah kenyang, bisa jadi anak merasa terganggu karena popok yang penuh, sudah mengantuk, belum mandi atau bahkan belum buang air besar. Orang tua pun harus lebih peka dan memperhatikan anak sebelum melanjutkan menyuapi. 

3. Tempat Makan yang Asing 

Ternyata ada hubungan antara tempat makan yang nyaman dengan respon muntah saat anak makan. Ya, ada kalanya anak merasa asing saat disuapi di dalam kursi makan yang membatasi ruang geraknya. Untuk mencoba mengatasinya, Anda bisa memangku anak sambil menyuapi lalu kenalkan perlahan dengan kursi makannya. 

4. Faktor Pengenalan dengan MPASI  

Hal lain yang juga bisa membuat anak sering muntah ketika makan adalah MPASI yang terlalu jauh berbeda dengan ASI. Ya, pada fase sebelumnya, bayi biasanya meminum ASI yang cair dan mudah ditelan. Berbeda dengan makanan pendamping yang cenderung lebih kental atau bahkan lengket sehingga mungkin perlu dibuat lebih encer terlebih dahulu di masa-masa awal. 

Tak hanya itu, tekstur MPASI juga perlu diperhatikan karena cenderung lebih sulit ditelan dibanding ASI. Ya, makanan pendamping ASI yang lebih berisi bisa jadi lebih sulit ditelan oleh bayi, terlebih jika ada  gangguan saat menelan. Oleh karena itu, haluskan MPASI kemudian saring untuk menyingkirkan serat yang bisa membuat anak muntah saat makan. 

Orang tua perlu memastikan bahwa MPASI yang diberikan memiliki tekstur dan konsistensi sesuai dengan usia anak, dengan rasa yang tak berlebihan serta dalam porsi secukupnya. Bahan yang digunakan untuk membuat MPASI pun sebaiknya adalah bahan yang ramah dan mudah dicerna bayi.  

5. Penggunaan Sendok yang Kurang Pas  

Pemberian MPASI untuk pertama kali, bisa dilakukan melalui jari yang sudah dipastikan kebersihannya. Penggunaan sendok yang cenderung keras, mengenai bibir dan gusi bisa saja memicu respons yang berbeda dari bayi, rasa kurang nyaman hingga muntah.  

Kesimpulan 

Jadi, perlu diingat bahwa anak sering muntah saat makan tak selalu cenderung berkaitan dengan gejala penyakit tertentu. Bisa jadi anak yang sedang kurang nyaman, atau malah karena perutnya yang memang sudah kenyang. Namun apabila muntahnya mengindikasikan ganggua kesehatan tertentu, tak ada salahnya orang tua meminta bantuan dengan berkonsultasi kepada dokter.   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *