Kulit si kecil kering bisa diantisipasi oleh orang tua dengan beberapa cara penggunaan pelembab hingga mengurangi durasi memandikan bayi. Kelembaban kulit bayi perlu mendapat perhatian dari orang tua mengingat kondisi kekeringan bisa memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. Terlebih sistem jaringan kulit yang mungkin belum terbentuk sempurna dan lebih sensitif membuat bayi jadi lebih rentan akan berbagai gangguan kulit.
5 Penyebab Kulit si Kecil Kering dan Cara Mengatasinya
Kulit si kecil kering bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca, paparan udara hingga pola mandi sehari-hari. Cara mengatasi kulit bayi yang kering pun bisa disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini penyebab umum kulit bayi jadi cenderung kering
1. Faktor cuaca dan kondisi lingkungan
Pertama, biasanya kondisi kulit bayi akan lebih mudah dipengaruhi oleh cuaca yang terlalu, entah itu terlalu dingin, panas atau lembap. Tak melulu cuaca, pengaturan AC di kamar bayi yang kurang sesuai juga bisa membuat kulitnya menjadi kering. Selain menyesuaikan suhu AC, orang tua juga bisa menggunakan humidifier untuk menjaga kelembaban ruangan bayi.
2. Pola mandi
Perlu orang tua ketahui bahwa kulit bayi yang terlalu intens terpapar air juga bisa menjadi kering. Mandi dengan air hangat yang terlalu lama bisa membuat kadar minyak alami pada kulit bayi berkurang dan bahkan menghilang. Ya, kulit bayi yang masih dalam proses perkembangan, cenderung lebih mudah kehilangan kelembaban sehingga perlu penyesuaian pola mandinya.
Mandi memang menjadi salah satu cara untuk menekan masalah kulit kering dan gatal. Namun demikian, perlu diperhatikan pula polanya. Anda bisa mengisi bak mandi dengan air hangat, atau campur air panas dan air biasa (suhu sekitar 37° atau suam kuku) lalu mandikan bayi sekitar 10-15 menit saja.
3. Penggunaan produk skincare
Aneka macam produk skincare khusus bayi yang hadir di pasaran saat ini sering membuat para orang tua tak mau ambil pusing. Asal memilih produk untuk perawatan kulit bayi, tak jarang justru memicu masalah. Salah satunya adalah kulit bayi jadi kering yang biasanya karena penggunaan sabun mandi dengan kandungan bahan yang cukup keras.
Oleh karena itu, pastikan orang tua hanya menggunakan skincare khusus untuk bayi dan dicoba dulu secara terukur kecocokannya pada kulit bayi. Hindari kandungan deterjen, pewangi dan alkohol yang sering membuat kulit bayi kering. Selain itu, pilih sabun yang cocok dengan pH alami kulit yaitu 5,5.
Keringkan kulit bayi cukup dengan menepuk-nepuk lembut kulitnya menggunakan handuk bayi, jangan menggosok karena bisa membuat kulit bayi mengelupas. Setelah mandi, gunakan pelembap khusus atau lotion untuk kulit bayi. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapat rekomendasi produk pelembab yang bisa Anda coba.
4. Dehidrasi
Kondisi kekurangan cairan juga menjadi salah satu penyebab umum kekeringan pada kulit bayi. Inilah alasannya mengapa kuantitas ASI juga perlu mendapat perhatian penting dan lebih diutamakan. Hal ini karena bayi yang baru lahir sangat mengandalkan ASI sebagai suplai cairan berkualitas di tubuhnya.
Apabila bayi mulai tahap MPASI, maka usahakan agar makanan, air matang dan ASI tetap seimbang. Hal ini untuk menjaga kadar hidrasi dalam tubuh anak sehingga kelembaban kulitnya selalu terjaga secara alami.
5. Masalah kulit lainnya
Seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, bayi pun juga rentan terhadap kondisi kulit tertentu, misalnya dermatitis atopik atau eksim. Kondisi kulit kering dikarenakan eksim dapat memicu munculnya ruam dan gatal yang membuat bayi menjadi tidak nyaman. Apabila orang tua menduga ada kondisi kulit yang perlu mendapat perhatian, bisa meminta rekomendasi dari dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan
Kulit si kecil kering biasanya dapat diatasi dengan mudah mengingat tidak ada terapi pengobatan khusus untuk kondisi tersebut. Selain itu, perawatan kulit kering anak yang sudah disebabkan di atas juga tak terlalu sulit untuk diterapkan. Namun saat jika kulit bayi yang kering disertai oleh kemerahan dan bengkak yang tak wajar dan berkepanjangan, jangan ragu untuk menghubungi dokter.
