Perkiraan Biaya Operasi Caesar: Metode Konvensional dan ERACS

Perkiraan Biaya Operasi Caesar: Metode Konvensional dan ERACS

Posted on

Biaya operasi caesar adalah biaya yang dibutuhkan ketika menjalani prosedur medis mengeluarkan bayi melalui sectio caesarian (SC). SC itu merupakan tindakan medis dengan membuat sayatan di perut dan rahim ibu hamil.

Seorang ibu akan disarankan untuk menjalani operasi caesar, apabila terdapat gangguan atau kondisi tertentu pada kehamilan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa prosedur SC lebih aman bagi ibu dan bayi dibandingkan melahirkan normal.

Inilah Perkiraan Biaya Operasi Caesar Berdasarkan Metodenya 

Operasi caesar pada umumnya dilaksanakan dokter spesialis di rumah sakit yang pemerintah maupun swasta. Pembiayaannya pun beragam, ada mandiri dan BPJS. Di rumah sakit sendiri, ada pembiayaan operasi caesar atau pengobatan berdasarkan jenis operasi dan kelas. 

1. Biaya Operasi Caesar dengan Metode Konvensional

Berikut biaya operasi caesar yang dibedakan berdasarkan jenis tindakan dan kelas, tetapi bukan paket persalinan, yaitu:

1. SC Tunggal Tanpa Indikasi

Kelas III: Rp12.000.000

Kelas II: Rp17.000.000

Kelas I: Rp20.000.000

VIP: Rp30.000.000

2. SC Gemeli (kembar dua)

Kelas III: Rp13.000.000

Kelas II: Rp20.000.000

Kelas I: Rp25.000.000

VIP: Rp37.000.000

3. Sc Triplet (kembar tiga)

Kelas III: Rp15.000.000

Kelas II: Rp22.000.000

Kelas I: Rp27.000.000

VIP: Rp40.000.000

4. SC dengan indikasi

Kelas III: Rp15.000.000

Kelas II: Rp22.000.000

Kelas I: Rp27.000.000

VIP: Rp50.000.000

Biaya SC tersebut bukan paket persalinan, tetapi biaya persalinan dengan keterangan fasilitas yang didapat, diantaranya:

  • Obat dan alat yang dipakai
  • Belum termasuk resep obat, infus, transfusi darah laboratorium, radiologi
  • Jika ibu dan bayi masuk ke ruang HDU/NICU akan dikenakan biaya tambahan
  • Jika ada kondisi darurat (CITO) akan dikenakan biaya 25% jasa operasi

2. Biaya Operasi Caesar Metode ERACS

Biaya operasi caesar metode ERACS hampir sama dengan metode konvensional, yaitu 30 jutaan rupiah. Penambahan biaya selanjutnya tergantung fasilitas sesuai permintaan pasien. Cara penanganan yang lebih spesifik dan diyakini merupakan metode terbaik adalah metode ERACS.

Melahirkan normal atau SC, diakui memang akan terasa sakit dan butuh masa pemulihan tertentu. Akhir-akhir ini sedang populer proses melahirkan SC yang minin rasa sakit, yaitu dengan metode ERACS.

Pos Terkait:  Moms, Ketahui 5 Manfaat Gendongan M Shape dan Jenisnya!

ERACS merupakan singkatan dari Enhanced Recovery After Cesarean Surgery, sebuah metode untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu ibu merasa lebih nyaman dan pemulihan pasca persalinan yang lebih cepat.

Berikut perbedaan operasi caesar dengan metode konvensional dan ERACS, yaitu:

1. Ukuran jarum suntik lebih kecil

2. Dosis anestesi dikurangi dari yang biasa

3. Membedah dengan teknik lebih baik dengan langsung ke perut bagian dalam

4. Teknik jahitan tummy tuck, ini bertujuan agar perut tidab bergelambir

5. Biaya tambahan diperlukan sesuai dengan fasilitas rawat inap yang dipilih oleh pasien

3. Biaya Operasi Caesar Dengan Tanggungan BPJS

Selain pembiayaan mandiri, SC juga bisa mengandalkan pembiayaan melalui BPJS Kesehatan. Memang setian biaya persalinan akan berbeda sesuai dengan regional rumah sakit, kelas rumah sakit, jenis kasus, dan fasilitas penunjang perawatan.

Berdasarkan Panduan BPJS tahun 2016, berikut biaya operasi caesar yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, yaitu:

Operasi Caesar ringan

  • Kelas 3 (Rp5.257.900)
  • Kelas 2 (Rp6.285.500)
  • Kelas 1 (Rp7.333.000)

 Operasi Caesar Sedang

  • Kelas 3 (Rp5.780.000)
  • Kelas 2 (Rp6.936.000)
  • Kelas 1 (Rp8.092.000

Operasi Caesar Berat

  • Kelas 3 (Rp7.915.300)
  • Kelas 2 (Rp9.498.300)
  • Kelas 1 (Rp11.081.400)

Tindakan medis yang memerlukan biaya operasi caesar adalah ketika seorang ibu menjalani prosedur pembedahan untuk melahirkan. Dokter atau medis akan hal menyarankan SC dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Kesulitan melahirkan per-vaginam karena kepala janin terlalu besar

2. Janin melintang dalam kandungan

3. Plasenta previa atau plasenta rendah sehingga kemungkinan terjadi pendarahan

4. Ibu mengalami infeksi vagina atau penyakit menular seksual

5. Lingkar panggul ibu sempit

6. Mengandung bayi kembar (biasanya ukuran besar)

7. Sebelumnya si ibu telah melahirkan dengan operasi caesar

8. Si ibu dengan kondisi kesehatan khusus (mengalami tekanan darah tinggi, menderita penyakit jantung, atau gangguan ginjal)

9. Kelebihan berat badan (obesitas)

10. Ibu dan janin mengalami keadaan darurat saat mau lahir. Misalnya detak jantung janin tidak teratur, janin terlilit plasenta, pembukaan yang terlalu lama atau ketuban kering, dan lain-lain).

Kesimpulan

Biaya operasi caesar adalah biaya yang dibayar pasien berdasarkan fasilitas yang dipilih dan tindakan khusus selama dan sesudah persalinan. Apabila ada biaya tambahan selain yang dicantumkan di atas, kemungkinan karena ada penambahan lain. Pilihlah jenis operasi caesar yang sesuai dengan kemampuan finansial agar tidak memberatkan.

Pos Terkait:  Kapan Harus Skrining Tumbuh Kembang Anak? Ini Manfaatnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *